Pembukaan PCPA 2024: Sekolah Diharapkan Miliki Kesadaran Mutu

May 17, 2024.
- by Admin Website

BAN-PDM, JAKARTA – Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) menyelenggarakan Pelatihan Calon Pelatih Asesor (PCPA) Tahun 2024, Rabu (29/5/2024).

 

Ketua BAN-PDM Totok Suprayitno, Ph.D. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelatihan ini dilaksanakan untuk memberikan ruang belajar kepada asesor untuk memahami kerangka berpikir baru dalam rangka persiapan akreditasi tahun 2024 dan ke depan.

 

“Kita melakukan perubahan dalam kerangka berpikir. Paradigma baru dalam akreditasi,” ungkapnya dalam pembukaan PCPA 2024 yang dilaksanakan secara daring, Rabu (29/5).

 

Totok menegaskan, pelaksanaan akreditasi merupakan upaya untuk mendiagnosis sekolah. “Kita melakukan akreditasi sebetulnya ingin mengakses, mengukur, dan mendiagnosis. Sejauh atau sedekat mana sih sekolah yang kita akreditasi ini dengan standar kualitas tertentu dengan yang kita pahami dan definisikan sebagai sekolah yang berkualitas? Kalau jaraknya jauh dari definisi sekolah berkualitas yang kita pahami maka kita katakan akreditasinya buruk. Tidak baik. Bila itu dekat kita katakan itu baik,” tegasnya.

 

Jadi, kata dia, asesor itu seperti dokter, mendiagnosis pasien, sejauh mana atau sedekat apa kondisi pasien dengan standar kesehatan. Oleh karena itu, menjadi sangat penting, kita memahami betul dan mendefinisikan dengan benar, dengan rasional lgois apa yang dinamakan sehat itu.

 

Dia juga berharap sekolah yang memiliki kesadaran mutu sehingga hasil akreditasi bisa menuntun sekolah ke arah sekolah yg lebih berkualitas. “Apakah yg kita pahami sebagai sekolah itu sudah on the right track belum? Apakah kita sudah menuntun sekolah ke jalan yg benar, menjadi lebih baik,” katanya.

 

Dia menyampaikan, tujuan dan esensi didirikannya sekolah adalah menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak agar mereka bisa belajar dan mengasah potensi sebaik-baiknya. “Agar kelak dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, maysarakat, bangsa, dan negara. Kata kuncinya sekolah untuk belajar. Tujuan sekolah itu untuk mengajak anak mengasah potensinya,” kata Totok. (redaksi)