BALI – Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo hadir dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II BAN-PDM 2024 yang berlangsung pada Sabtu, 7 Desember 2024 di Badung, Bali. Rakornas dengan tema "Merayakan Sinergi, Merajut Harmoni" ini berlangsung selama tiga hari melibatkan perwakilan BAN-PDM provinsi se-Indonesia.
Kepala BSKAP Anindito Aditomo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perubahan telah terjadi dalam dua tahun terakhir, melanjutkan upaya transformasi yang sudah dimulai dari tahun-tahun sebelumnya. Transformasi ini, kata dia, meliputi penggabungan dua lembaga, yakni BAN PAUD dan PNF dan BAN-S/M, menjadi satu entitas yang lebih terintegrasi dengan paradigma baru akreditasi.
“Semoga sekarang, saya berharap awal-awal terpaksa, tapi sekarang sudah jatuh cinta dengan teman-teman BAN ini,” ungkapnya. Selain itu, dia menjelaskan, BAN-PDM telah membuat bisnis proses akreditasi yang lebih efisien karena mengandalkan data-data yang relasional untuk akreditasi.
Menurut Kepala BSKAP, BAN-PDM juga telah berhasil mentransformasi kerangka asesmen dan instrumen penilaiannya, terutama untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen), yang meliputi sekolah/madrasah dan program pendidikan kesetaraan.
“Tidak hanya penyesuaian pada level dokumen, tetapi juga menyentuh pada level mindset, cara pandang terkait peran akreditasi. Bagaimana akreditasi ini supaya betul-betul bermakna dan mendorong peningkatan mutu (pendidikan–Red),” ujar pria yang akrab disapa Mas Nino tersebut.
Di akhir sambutannya, Anindito menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran BAN-PDM, baik di pusat maupun daerah. Meskipun awalnya banyak tantangan dan rasa pesimistis, ujar dia, kerja keras serta dedikasi bapak dan ibu sekalian telah membawa hasil yang luar biasa.
“Sembilan ribu lebih (asesor–Red) tadi, harus dilatih ulang untuk memahami perspektif yang baru, paradigma baru, dan instrumen yang baru. Dan ternyata semua bisa dilakukan dan memenuhi target. Jadi saya sekali lagi berterima kasih Bapak/Ibu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAN-PDM Totok Suprayitno menggarisbawahi pentingnya transformasi instrumen akreditasi agar lebih relevan dan berdampak. Pencapaian pelaksanaan akreditasi yang dilaksanakan pada tahun 2024 ini, menurut Totok, sangat membanggakan.
“Hingga kini, kita telah menyelesaikan lebih dari 22 ribu sekolah diakreditasi, sebuah capaian luar biasa yang tidak lepas dari kerja keras lebih dari 9.000 asesor yang menjelajahi pelosok negeri, menempuh berbagai medan, untuk memastikan bahwa setiap sekolah mendapat perhatian yang layak,” ujarnya.
Selain itu, Totok menekankan bahwa misi BAN-PDM adalah memastikan tercapainya pelayanan pendidikan yang layak bagi masyarakat. “Kita ini meminta asesor-asesor kita berjuang di tempat-tempat yang sunyi, tempat-tempat yang sulit, bukan sekadar ujung-ujungnya memberikan stempel ABC. Betul bahwa itu merupakan akuntabilitas publik, karena sekolah sebagai lembaga publik harus akuntabel kepada publik tentang kualitas yang diberikan kepada anak-anak kita, kualitas layanan yang diberikan kepada anak-anak kita, tetapi akuntabilitas diuji juga sejauh apa sekolah-sekolah itu melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Totok menekankan, misi yang lebih penting yakni memberikan inspirasi bagi sekolah yang kebingungan, memberikan motivasi kepada sekolah yang putus asa, memberikan bimbingan agar sekolah terus bergerak untuk senantiasa berubah memperbaiki layanannya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakornas II BAN-PDM sekaligus anggota BAN-PDM, Tari Sandjojo, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. “Tema ‘Merayakan Sinergi, Merajut Harmoni’ menggambarkan semangat kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Rakornas ini menjadi wadah refleksi bersama untuk memberikan masukan dan solusi yang konstruktif bagi penguatan satuan pendidikan,” ujar Tari.
Rakornas II BAN-PDM 2024 diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis untuk memperbaiki instrumen, tata kelola, pelatihan asesor, hingga regulasi terkait akreditasi. “Refleksi yang dilakukan selama kegiatan ini menjadi landasan penting untuk memperkuat kualitas layanan pendidikan di seluruh Indonesia,” ungkap Tari.
Dengan semangat sinergi dan harmoni, ujar Tari, BAN-PDM optimistis mampu melanjutkan perjuangan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional, memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. (redaksi/soleh)